Tidak satu kata pun terlontarkan Dari paras gagah penuh dengan kelembutan Aku tau ia sudah terlalu banyak dikecewakan Oleh orang yang dia sudah percayakan Aku melihatnya dari cermin samping itu. Wajahnya sayu, tertutup oleh basahnya hujan yang tak kunjung henti. Lantas ku tanyakan padanya ada apa. Hanya terbalaskan diam dan terus menancap gas bersama lantunan nada yang tertanam di telinga. Ia lelah, pikirku. Lelah menghadapi fakta bahwa aku, orang yang telah memberinya konfirmasi waktu untuk bisa bersamanya, justru dengan cepat menarik kembali waktu itu. Ya meskipun ia tau, bahwa aku membatalkan hal itu untuk sesuatu yang datang sekali seumur hidup. Dia pun mengalah, karena ia tau bahwa hal ini lebih penting dan baik untuk masa depan ku. Dalam dinginnya malam, ia terpikirkan hal yang tadi siang terjadi dengan pembatalan janji tersebut secara sepihak olehku. Dan ternyata, pikiran itu masih ditambah dengan berbagai hal lain yang mengganggunya, yang berhubungan denganku juga. Pro...
Stories, Experiences, Life.