Izinkan Aku bercerita tentang hari ini,
Minggu ini,
dan Bulan ini.
Berat.
Satu kata beribu makna. Tidak butuh frasa panjang untuk mendeskripsikannya.
Dari hanya karena Aku, menjadi karena kita.
Tidak hanya kita, namun banyak dari kita.
Jujur, Aku sedikit lelah membawa nama kita.
Meskipun dia pun tetap memandangku hanya sebagai aku.
Aku yang tidak kompeten, Aku yang hanya dapat terdiam.
Aku memang terdiam. Tapi kamu terlalu tau sepertinya tentang diam ku.
atau memang karena kamu tidak tau?
Egois.
Itu awal mulanya.
Perkara ingin melupakan gundah dari kampung halaman,
Aku mengorbankan akal dan tubuh sehat ku.
Mengurus ini, itu, tanpa sadar, Aku terlalu naif dalam mengambil semuanya.
Untuk beberapa waktu Aku hanya bisa terbungkam.
Terpaku melihat apa yang telah ku perbuat beberapa waktu belakangan.
Sesal hanya ada karena Aku pula.
Andai Aku mempertimbangkannya, performa ku pasti akan lebih baik dari saat ini.
Dia bilang Aku pantas. Aku berharga tinggi.
Apanya?
Hanya ingin membuatku merasa lebih percaya diri lagi?
Bukan itu yang ku kejar.
Halah, bahkan hal yang ku kejar pun ku sudah tidak melihatnya lagi.
Hasrat itu, seketika dalam bulan ini menghilang.
Aku harus bekerja lagi mencarinya.
Mencari mu, sebelum aku meletakkan kacamata di meja.
Ini, kejadian ini, dalam waktu ini,
Aku yakin, bukanlah Aku.
Minggu ini,
dan Bulan ini.
Berat.
Satu kata beribu makna. Tidak butuh frasa panjang untuk mendeskripsikannya.
Dari hanya karena Aku, menjadi karena kita.
Tidak hanya kita, namun banyak dari kita.
Jujur, Aku sedikit lelah membawa nama kita.
Meskipun dia pun tetap memandangku hanya sebagai aku.
Aku yang tidak kompeten, Aku yang hanya dapat terdiam.
Aku memang terdiam. Tapi kamu terlalu tau sepertinya tentang diam ku.
atau memang karena kamu tidak tau?
Egois.
Itu awal mulanya.
Perkara ingin melupakan gundah dari kampung halaman,
Aku mengorbankan akal dan tubuh sehat ku.
Mengurus ini, itu, tanpa sadar, Aku terlalu naif dalam mengambil semuanya.
Untuk beberapa waktu Aku hanya bisa terbungkam.
Terpaku melihat apa yang telah ku perbuat beberapa waktu belakangan.
Sesal hanya ada karena Aku pula.
Andai Aku mempertimbangkannya, performa ku pasti akan lebih baik dari saat ini.
Dia bilang Aku pantas. Aku berharga tinggi.
Apanya?
Hanya ingin membuatku merasa lebih percaya diri lagi?
Bukan itu yang ku kejar.
Halah, bahkan hal yang ku kejar pun ku sudah tidak melihatnya lagi.
Hasrat itu, seketika dalam bulan ini menghilang.
Aku harus bekerja lagi mencarinya.
Mencari mu, sebelum aku meletakkan kacamata di meja.
Ini, kejadian ini, dalam waktu ini,
Aku yakin, bukanlah Aku.
Komentar
Posting Komentar